Uji Daya Hantar Listrik Larutan
I.
Tujuan :
·
Menguji daya hantar listrik beberapa larutan serta mengamati
gejala berlangsungnya hantaran arus listrik.
·
Mampu memahami ciri-ciri larutan elektrolit dan non
elektrolit.
·
Mengenal beberapa larutan
yang termasuk elektrolit dan nonelektrolit
·
Mengetahui perbedaan
larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit.
II.
Landasan Teori :
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan
dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sementara larutan
non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik.
Larutan Elektrolit
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat elektrolit
dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis
(bereaksi dengan air). Larutan elektrolit terbentuk dari suatu zat yang larut
atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan membuat larutan menjadi konduktor
elektrik. Ion merupakan atom-atom yang bermuatan elektrik.
Seorang ahli kimia dari
Swedia (1887), Svante August Arrhenius
(1859-1927) menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan
listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus
listrik melalui larutan.
Larutan elektrolit
terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan Elektrolit Lemah
adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut tidak terionisasi seluruhnya
( ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat kekonduktorannya buruk karena
sedikitnya zat yang mengion. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (reaksi reversible)
artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna). Larutan ini
biasanya berupa larutan asam lemah dan basa lemah.
Berikut ciri-ciri larutan
elektrolit lemah :
1. Kurang
dapat menghantarkan listrik dengan baik.
2. Terjadinya
proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak sempurna.
3. Lampu
menyala redup atau ada gelombang gas (sedikit)
4. Berupa
larutan asam basa lemah
Larutan
Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit
dimana zat yang terlarut terionisasi seluruhnya (ionisasi sempurna α = 1).
Karena banyaknya ion yang dihasilkan, larutan ini dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Persamaan reaksi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu
arah ke kanan (reaksi irreversible).
Beberapa jenis kation dan anion yang dapat membentuk larutan elektrolit kuat,
yaitu:
Kation : Na+, L+, K+,
Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-,
SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-,
CO32-, HCO32-
Larutan
ini biasanya berupa larutan asam kuat, basa kuat dan garam.
Berikut ciri-ciri larutan elektrolit kuat :
1.
Dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.
Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion)
dengan sempurna.
3.
Lampu menyala terang dan ada banyak gelembung
gas.
4.
Berupa larutan asam basa kuat.
Alasan mengapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena larutan elektrolit memiliki ion-ion bebas yang
dapat bergerak bebas sesukanya, seperti diungkapkan oleh teori Svante August Arrhenius ion . Pada
prinsipnya, saat larutan (air+zat pengantar) dialiri listrik, maka molekul zat
yang bercampur tersebut akan berubah.
Larutan Non Elektrolit
Larutan Non Elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini
terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak terionisasi ketika larut di dalam
larutan. Contohnya seperti larutan gula, larutan urea, larutan alcohol. Zat non
elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa
molekul.
Berikut ini ciri-ciri
larutan non elektrolit :
1.
Tidak dapat menghantarkan listrik.
2.
Tidak terjadi proses ionisasi.
3.
Lampu tidak menyala dantidak ada gelembung.
4.
Berupa larutan gula, alkohol, dan urea.
Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit suatu
larutan, digunakan larutan yang disebut derajat ionisasi (α).
Yaitu jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam larutan.
RUMUS
DERAJAT IONISASI( α ) :
Nilai α dapat berubah – ubah antara 0 dan 1. Jika
α = 0 berarti pada larutan tidak terjadi isoisasi, sedangkan jika α = 1 maka pada
larutan terjadi disoisasi sempurna.
III.
Alat dan Bahan :
1. Sumber Listrik (baterai)
2.
Kabel penghubung
3.
Bola Lampu
4.
Elektroda karbon
5.
Elektroda Karbon
6.
Larutan yang diuji
7.
Gelas kimia
·
Bahan
-
Garam Dapur
-
Natrium Hidroksida
-
Asam Klorida
-
Cuka
-
Amonia
-
Gula
-
Urea
-
Etanol
-
Air Suling
-
NaCl 0,1 m
-
Air PAM
IV.
Langkah Kerja :
1.
Siapkan Alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dengan
air PAM dan keringkan.
3.
Rangkailah alat-alat penguji elektrolit seperti gambar
di atas.
4.
Masukan larutan garam dapur secukupnya kedalam gelas
kimia yang bersih dan kering.
5.
Ujilah larutannya dengan menggunakan rangkaian alat
penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan.
6.
Amatilah perubahan yang terjadi dan apakah lampu
menyala (catat dalam tabel pengamatan)
7.
Jika ingin menguji larutan lain bersihkan dahulu
elektroda dengan air PAM dan keringkan.
8.
Dengan cara yang sama, ujilah larutan lain yang
tersedia.
Catatan :
setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan air PAM dan
dikeringkan terlebih dahulu. !
V.
Tabel Pengamatan :
No
|
Nama Larutan
|
Rumus Kimia
|
Hasil Pengamatan
|
|
Nyala Lampu
|
Gelembung
|
|||
1.
|
Garam Dapur
|
NaCl
|
Ada
|
Ada
|
2.
|
Natrium Hidroksida
|
NaOH
|
Ada
|
Ada
|
3.
|
Asam Klorida
|
HCl
|
Ada
|
Ada
|
4.
|
Cuka
|
CH3HOOH
|
Redup
|
Sedikit
|
5.
|
Amonia
|
NH4OH
|
Redup
|
Sedikit
|
6.
|
Gula
|
C6H12O6
|
Tidak Ada
|
Tidak Ada
|
7.
|
Urea
|
CO(NH2)2
|
Tidak Ada
|
Tidak Ada
|
8.
|
Etanol
|
C2H5OH
|
Tidak Ada
|
Tidak Ada
|
9.
|
Air Suling
|
H2O
|
Tidak Ada
|
Sedikit
|
10.
|
Natrium Klorida 0,1 m
|
NaCl 0,1 m
|
Redup
|
Sedikit
|
VI. Kajian Pertanyaan
:
1.
Berdasarkan pengamatan, sebutkan gejala berlangsungnya
hantaran arus listrik.
2.
Kelompokkan bahan uji tersebut ke dalam larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit) dan larutan yang tidak
menghantarkan arus listrik (larutan nonelektrolit).
3.
Buatlah kesimpulan dan laporan pengamatan dengan sebaik
mungkin.
VII.
Uraian Jawaban:
1.
Gejala Berlangsungnya
hantaran arus listrik adalah sebagai berikut :
beberapa larutan dapat menyalakan
lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang
menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik
atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan
ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan
larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk
membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung
gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit
bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
2.
Pengelompokan
Larutan Uji Coba adalah sebagai berikut :
Elektrolit Kuat : Larutan Garam
Dapur, Natrium Hidroksida, dan Asam Klorida.
Elektrolit lemah : Larutan Cuka,
Amonia, Air Suling, dan NaCl 0,1 m.
Non elektrolit : Larutan Gula,
Etanol, dan Urea.
3.
Kesimpulannya : Beberapa larutan dapat menyalakan
lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang
menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik
atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan
ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan
larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk
membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung
gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit
bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
Jadi dari laporan tersebut dapat
disimpulkan bahwa larutan Garam Dapur, Natrium Hidroksida, dan Asam Klorida
merupakan elektrolit kuat. Sedangkan Cuka, Amonia, Air Suling, NaCl 0,1 m
merupakan elektrolit lemah, dan Gula, Etanol, Urea mperupakan larutan non
elektrolit.
VIII.
Pembahasan :
·
Garam Dapur (NaCl) merupakan
elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam
Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi
dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Garam Dapur (NaCl) adalah : NaCl
→ Na+ + Cl-
·
Natriun Hidroksida (NaOH) merupakan elektrolit
kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat
molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit
yang terdapat pada larutan Natrium Hidroksida (NaOH) adalah : NaOH→ Na+ + OH-
·
Asam Klorida (HCl) merupakan elektrolit
kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat
molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit
yang terdapat pada larutan Asam Klorida (HCl) adalah :
HCl→ H+ + Cl-
·
Cuka (CH3HOOH) merupakan
elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan
elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari
zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Cuka (CH3HOOH)
adalah : CH3HOOH ⇄ CH3HOO-
+ H+
·
Amonia (NH4OH) merupakan elektrolit
lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah,
molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit
lemah yang terdapat pada larutan Amonia (NH4OH)adalah : NH4OH
⇄ N4H+ + OH4-
·
Gula (C6H12O6) merupakan
non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit,
lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit
molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif
maupun negatif.
·
Urea (CO(NH2)2) merupakan non
elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya
tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun
negatif.
·
Etanol (C2H5OH) merupakan non
elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya
tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun
negatif.
·
Air Suling (H2O) merupakan
elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu mati dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan
elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari
zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Air Suling (H2O) adalah :
H2O ⇄ 2H+ +
O2-
·
Natrium Klorida 0,1 m (NaCl 0,1 m) merupakan elektrolit
lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu
redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah,
molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit
lemah yang terdapat pada larutan Natrium Klorida 0,1 m (NaCl 0,1 m)adalah :
NaCl 0,1 m ⇄ Na++Cl-
IX. Kesimpulan
:
Ditinjau
dari tujuan kegiatan dan hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa beberapa
larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan
lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan
menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat
menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi,
jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak
akan menyala. Ketidakmampuan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan
tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain
yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah
ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian
listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit
tidak menghasilkan gelembung.
Jadi dari
laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan Garam Dapur, Natrium
Hidroksida, dan Asam Klorida merupakan elektrolit kuat. Sedangkan Cuka, Amonia,
Air Suling, NaCl 0,1 m merupakan elektrolit lemah, dan Gula, Etanol, Urea merupakan
larutan non elektrolit.
Saran :
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya
alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar
praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar
mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan
praktikum tidak terhambat.
NB: Laporan Ini aku buat tanpa praktek lho... :D cz waktu pelaksanaan Praktikum aku ngga Ikut gara" Dispen -___- jadi jika ada kesalahan dalam penulisan laporan harap maklum (^_^)Vizz
sangat membantu
BalasHapusKONTOL NGAPAIN BUAT LAPORAN KLO NGGK PRAKTEK LMAOOO
BalasHapushargain orang napa kek bangsat
HapusNjirr
BalasHapusNjirr
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus