Jumat, 27 April 2012

Laporan Praktikum Kimia

Uji Daya Hantar Listrik Larutan

I.       Tujuan        :
·         Menguji daya hantar listrik beberapa larutan serta mengamati gejala berlangsungnya hantaran arus listrik.
·         Mampu memahami ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit.
·        Mengenal beberapa larutan yang termasuk elektrolit dan nonelektrolit
·        Mengetahui perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit.
II.     Landasan Teori :
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sementara larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik.
      Larutan Elektrolit
                              Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air). Larutan elektrolit terbentuk dari suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan membuat larutan menjadi konduktor elektrik. Ion merupakan atom-atom yang bermuatan elektrik.
Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Larutan elektrolit terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan Elektrolit Lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut tidak terionisasi seluruhnya ( ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat kekonduktorannya buruk karena sedikitnya zat yang mengion. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (reaksi reversible) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna). Larutan ini biasanya berupa larutan asam lemah dan basa lemah.
Berikut ciri-ciri larutan elektrolit lemah :
1.      Kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
2.      Terjadinya proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak sempurna.
3.      Lampu menyala redup atau ada gelombang gas (sedikit)
4.      Berupa larutan asam basa lemah
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut terionisasi seluruhnya (ionisasi sempurna α = 1). Karena banyaknya ion yang dihasilkan, larutan ini dapat menghantarkan listrik dengan baik. Persamaan reaksi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan (reaksi irreversible). Beberapa jenis kation dan anion yang dapat membentuk larutan elektrolit kuat, yaitu:
      Kation  : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
      Anion   : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32-, HCO32-
      Larutan ini biasanya berupa larutan asam kuat, basa kuat dan garam.
            Berikut ciri-ciri larutan elektrolit kuat :
1.      Dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.      Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) dengan sempurna.
3.      Lampu menyala terang dan ada banyak gelembung gas.
4.      Berupa larutan asam basa kuat.
Alasan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena larutan elektrolit memiliki ion-ion bebas yang dapat bergerak bebas sesukanya, seperti diungkapkan oleh teori Svante August Arrhenius ion . Pada prinsipnya, saat larutan (air+zat pengantar) dialiri listrik, maka molekul zat yang bercampur tersebut akan berubah.
      Larutan Non Elektrolit
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak terionisasi ketika larut di dalam larutan. Contohnya seperti larutan gula, larutan urea, larutan alcohol. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Berikut ini ciri-ciri larutan non elektrolit :
1.      Tidak dapat menghantarkan listrik.
2.      Tidak terjadi proses ionisasi.
3.      Lampu tidak menyala dantidak ada gelembung.
4.      Berupa larutan gula, alkohol, dan urea.

Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit suatu larutan, digunakan larutan yang disebut derajat ionisasi (α). Yaitu jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam larutan.
RUMUS DERAJAT IONISASI( α ) :

Nilai α dapat berubah – ubah antara 0 dan 1. Jika α = 0 berarti pada larutan tidak terjadi  isoisasi, sedangkan jika α = 1 maka pada larutan terjadi disoisasi sempurna.

III.  Alat dan Bahan :
·         Alat
1.      Sumber Listrik (baterai)
2.      Kabel penghubung
3.      Bola Lampu
4.      Elektroda karbon
5.      Elektroda Karbon
6.      Larutan yang diuji
7.      Gelas kimia
·         Bahan

-        Garam Dapur
-        Natrium Hidroksida
-        Asam Klorida
-        Cuka
-        Amonia
-        Gula
-        Urea
-        Etanol
-        Air Suling
-        NaCl 0,1 m
-        Air PAM

IV. Langkah Kerja :
1.      Siapkan Alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dengan air PAM dan keringkan.
3.      Rangkailah alat-alat penguji elektrolit seperti gambar di atas.
4.      Masukan larutan garam dapur secukupnya kedalam gelas kimia yang bersih dan kering.
5.      Ujilah larutannya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan.
6.      Amatilah perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan)
7.      Jika ingin menguji larutan lain bersihkan dahulu elektroda dengan air PAM dan keringkan.
8.      Dengan cara yang sama, ujilah larutan lain yang tersedia.
Catatan : setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan air PAM dan dikeringkan terlebih dahulu. !
V.    Tabel Pengamatan :
No
Nama Larutan
Rumus Kimia
Hasil Pengamatan
Nyala Lampu
Gelembung
1.
Garam Dapur
NaCl
Ada
Ada
2.
Natrium Hidroksida
NaOH
Ada
Ada
3.
Asam Klorida
HCl
Ada
Ada
4.
Cuka
CH3HOOH
Redup
Sedikit
5.
Amonia
NH4OH
Redup
Sedikit
6.
Gula
C6H12O6
Tidak Ada
Tidak Ada
7.
Urea
CO(NH2)2
Tidak Ada
Tidak Ada
8.
Etanol
C2H5OH
Tidak Ada
Tidak Ada
9.
Air Suling
H2O
Tidak Ada
Sedikit
10.
Natrium Klorida 0,1 m
NaCl 0,1 m
Redup
Sedikit

VI. Kajian Pertanyaan :
1.      Berdasarkan pengamatan, sebutkan gejala berlangsungnya hantaran arus listrik.
2.      Kelompokkan bahan uji tersebut ke dalam larutan yang dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit) dan larutan yang tidak menghantarkan arus listrik (larutan nonelektrolit).
3.      Buatlah kesimpulan dan laporan pengamatan dengan sebaik mungkin.
VII.        Uraian Jawaban:
1.       Gejala Berlangsungnya hantaran arus listrik adalah sebagai berikut :
beberapa larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
2.       Pengelompokan Larutan Uji Coba adalah sebagai berikut :
Elektrolit Kuat : Larutan Garam Dapur, Natrium Hidroksida, dan Asam Klorida.
Elektrolit lemah : Larutan Cuka, Amonia, Air Suling, dan NaCl 0,1 m.
Non elektrolit : Larutan Gula, Etanol, dan Urea.
3.      Kesimpulannya : Beberapa larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
Jadi dari laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan Garam Dapur, Natrium Hidroksida, dan Asam Klorida merupakan elektrolit kuat. Sedangkan Cuka, Amonia, Air Suling, NaCl 0,1 m merupakan elektrolit lemah, dan Gula, Etanol, Urea mperupakan larutan non elektrolit.
VIII.     Pembahasan :
·         Garam Dapur (NaCl) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Garam Dapur (NaCl) adalah : NaCl → Na+ + Cl-
·         Natriun Hidroksida (NaOH) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Natrium Hidroksida (NaOH) adalah : NaOH→ Na+ + OH-
·         Asam Klorida (HCl) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Asam Klorida (HCl) adalah : HCl→ H+ + Cl-
·         Cuka (CH3HOOH) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Cuka (CH3HOOH) adalah : CH3HOOH CH3HOO- + H+
·         Amonia (NH4OH) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Amonia (NH4OH)adalah : NH4OH N4H+ + OH4-
·         Gula (C6H12O6) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
·         Urea (CO(NH2)2) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
·         Etanol (C2H5OH) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
·         Air Suling (H2O) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Air Suling (H2O) adalah : H2O ⇄ 2H+ + O2-
·         Natrium Klorida 0,1 m (NaCl 0,1 m) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Natrium Klorida 0,1 m (NaCl 0,1 m)adalah :
NaCl 0,1 m Na++Cl-

IX.  Kesimpulan :
Ditinjau dari tujuan kegiatan dan hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa beberapa larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
Jadi dari laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan Garam Dapur, Natrium Hidroksida, dan Asam Klorida merupakan elektrolit kuat. Sedangkan Cuka, Amonia, Air Suling, NaCl 0,1 m merupakan elektrolit lemah, dan Gula, Etanol, Urea merupakan larutan non elektrolit.
           Saran :
      Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

NB: Laporan Ini aku buat tanpa praktek lho... :D cz waktu pelaksanaan Praktikum aku ngga Ikut gara" Dispen -___- jadi jika ada kesalahan dalam penulisan laporan harap maklum (^_^)Vizz

7 komentar: